Dalam kesempatan kali ini, saya akan mengupload hasil review buku
(Metode Penelitian Survei)
TUGAS
METODE PENELITIAN SOSIAL
OLEH
NAMA : NIKOLAS NAIKOFI
NIM : 1303032084
SEMESTER : III (TIGA)
DOSEN WALI : SUSANA C L PELLU, S.SOS, M.Si
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2014
BIODATA
NAMA :
NIKOLAS NAIKOFI
SAPAAN : NIKSON
TTL : OELOLOK, 10 SEPTEMBER 1994
NIM :1303032084
NO. HP : 082341893778
E-MAIL : nikolas.naikofi@yahoo.co.id
DOSEN WALI : SUSANA
C L PELLU S.sos, M.Si
JURUSAN/SMTR : SOSIOLOGI/ III
ASAL DAERAH : KEFA
ALAMAT : JLN. PARADISO
ASAL SEKOLAH :
v
SDK OELOLOK
v
SMP NEGERI 1 INSANA
v
SMU NEGERI 1 INSANA
JURUSAN DI
SMA : IPS
DATA ORANG
TUA:
AYAH : ALEXANDER NAIKOFI
PEKERJAAN
AYAH : PETANI
IBU : ROSALIA NENO
PEKERJAAN IBU : IRT (Ibu Rumah Tangga)
JUMBLAH SAUDARA
: 4 BERSAUDARA
ALASAN MASUK
SOSIOLOGI: MINAT.
Bab 1
METODE DAN PROSES PENELITIAN
Masri Singarimbun
Di
dalam bab ini membicarakan tentang beberapa aspek penting yakni:
1.
Penelitian
survei
Yaitu:
penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu untuk mengumpulkan
data yang pokok.
2. Grounded research
Merupakan suatu pendekatan yang lebih bersifat kualitatif dimana data
yang pokok diumpulkan melalui suatu poses wawancara bebas.
3.
Kombinasi
pendekatan kontitatif dan kualitatif
Dalam upaya memperkaya data dan lebih
memahami venomena sosial yang diteliti, terdapat usaha untuk menambahkan
informasi kualitatif pada data kuantitatif. Dalam penelitian survei,
umpamanya,data kualitatif dikumpulka dengan menggunak slip, yakni sepotong yang
khusus di sediakan untuk itu, di samping penggunaan kuesioner.
Dari kedua penelitian yang disebut di
atas, berbeda dengan survey sampel dimana dalam penelitian responden.
4.
Analisa data
sekunder.
Mungkin sekali untuk kepentingan pekerjaan ilmiah tertentu sudah
tersedia data yang dapat dugunakan. Data tersebut mungkin hasil survai yang
belum diproses analisa lanjutan dapat menghasilkan sesuatu yang amat beguna.
Juga dapat beruba studi perbandingan dari studi-studi yang dilakukan. Khususnya
mengenai kependudukan, dewasa ini telah terhimpun data yang kaya pada biro
pusat statistik(BPS). Berbagai analisa dapat dilakukan dari sensus penduduk
1971, SUSENAS, SUPAS, World Fertility Survay, SAKERNAS, sensus penduduk 1980,
dan dll. Keuntungan dari pemanfaatan data yang tersesia bahwa: peneliti tidak
terlibat lagi dalam mengusahakan dana untuk penelitian lapangan, merekrut dan
melatih pewawancara, menetukan sampel dan mengumpulkan data di lapangan yang
banyya memakan energi dan waktu
5.
Proses
penelitian
Penelitian merupakan suatu proses yan
g panjang. Ia berwal pada minat untuk
mengetahui fenomena tertetu dan selanjutnyaberkembang menjadi gagasan, teori,
konseptualisasi, pemilihan metode penelitian yang sesuai, dan seterusnya. Hasil
akhirnya, pada gilirannya, melahirkan gagasan dan teori baru pula sehingga
merupakan suatu proses yang tiada hentinya.
Bab 2
PROSES PENELITIAN
SURVAI
Sofian
Effendi
Dalam
bab ini Ia mengatakan bahwa untuk menerangkan suatu fenomena sosial atau
peristiwa (event) sosial yakni:
1. Logika atau rasionalitas
Dimana
Ia berpendapat bahwa suatu pemahaman ilmiah atas realitas sosial harus logis,
diterima oleh akal sehat, dan harus sesuai dengan apa yang kita amati.
2. Observasi
atas fakta-fakta empiris.
Dan
dalam observasi atas fakta-fakta di empiris adalah untuk melihat apakah
hubunan-hubungan tersebut terjadi dalam kehidupan sosial yang nyata.
Model penelitian statis
Model penelitian statis menggabarkan
prosses penelitian sebagai terdiri dari tiga unsur pokok, yakni pemahaman
teoritis, operasionalisasi dan pengujian hipotitis seperti ditunjukan pada
diagram penelitian berawal pada adanya
gagasan atau minat peneliti terhadap suatu fenomena sosial tetentu. Mina
tersebut dapat dirangsang oleh teori yang dibaca, penelitian empiris peneliti lain atau oleh fektor lainnya. Minat
itu kemidian dilanjutkan denag usaha untuk mengembangkan pemehaman teoritis.
Asumsi-asumsi serta perumusan hipotesa yang merupakan ramalan atau harapan
tentang hubungan antar variabel dalam kehiidupan sosial yang nyata bila
sumsi-asumsi tadi benar.
Model penelitian dinamis
Dalam
realitas penelitian sosial seringkali hubungan antara teori dan penelitian
bersifat seperti suatu siklus. Atas dasar teori, peneliti melakukan deduksi
logika untuk menyusun hipotesa. Induksi logika atas generalisasi emperis akan menjadi dasar bagi
peneliti untuk melakukan modifikasi atas teori. Jadi dalam penelitian deduksi
dan induksi logika lebih merupakan proses
yang bolak balik dan karena itulah Babbie tamenyebut proses seperti
sebagai proses dua logika.
Proses penelitian survai
Proses
penelitian survai tidak terlalu berbeda dari penelitian ilmiah lainnya dan
merupakan usaha yang sistematis untuk mrnungkapkan suatu fenomna sosial yang
menari perhatian peneliti. Oleh Wallace penelitian survai digambarkan swbagai
suatu proses untuk mentransformasikan lima komponen imformasi ilmiah denagn
menggunakan enam kontrol metodeologis. Seperti ditunjukan kepada diagram
komponen-komponen non informasi imiah tersebut adalah: (1.) Teori, (2.)
hipotesa, (3.) observasi, (4.) generalisasi empiris, dan (5.) penerimaan atau
penolakan hipotesa. Kontrol metodelogis adalah: (1.)Deduksi logika, (2.)
interpretasi, penyususnan instrumen, penyusunan skala, dan penentuan sampel,
(3.) pengukuran penyederhanaan data, dan perliraan parameter, (4.) pengujian
hipotesa inferensi logika, dan (5.) formula konsep, formula proposisi dan
penataan proposisi.
Bab 3
UNSUR-UNSUR PENELITIAN SURVAI
Sofian Effendi
Penelitian
sosial pada dasarnya adalah suatu upaya yang sistematis untuk menerangkan
venomena sosial dengan cara memandang venomena tarsebut sebagai hubungan antar
variabel.
Konsep
Konsep adalah abtraksi
mengenai suatu fenimena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah
karakreristik kejadian, keaadan, kelompik atau individu tertentu. Migarasi,
misalnya konsep yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari prilaku mobilitas
manusia.
Proposisi
Dalam
ilmu sosial, realitas sosial biasa diabstaraksikan sebagai hubungan antara dua
konsep. Hubungan yang logis antara dua konsep disebut proposisi. Untuk analisa
yang sederhana, suatu relitas yang digambarkan sebagai satu proposisi, tetapi
analisa yang lebih kompleks realitas sosial sering digambarkan sebagai hubungan
antar konsep atau proposisi.
Teori
Unsur
penelitian paling besar peranannya dalam penelitian adalah teori karena dengan
unsur inilah pneliti mencoba untk menerangkan fenomena sosial atau fenomena
alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep,
konstrak, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenimena sosial secara
sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
Variabel
Agar
konsep-konsep dapat diteliti secara emperis, mereka harus dioperasionalisasikan
dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti sesuatu yang mempunyai
variasi nilai. Caranya adalah denag memilih dimensi tertentu konsep yang
mempunyai variasi nilai. Suatu contoh sederhana adalah konsep badan. Agar konep
tersebut dapat diteliti secara emperis, konsep tesebut harus dijadikan variabel
dengan mengambil dimensi tertentu badan misalnya, tinggi badan, beray badan,
dan bentuk badan yang mengandung variasi nilai.
Hipotesa
Hipotesa
adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan.
Karena ia merupan intrment kerja dari teori. Sebagai hasil deduksi dari teori
atau proposisi, hipotesa lebih pasifik sifatnya, sehingga lebih siap untuk
diujih secara empris.
Bab 4
PENENTUAN VARIABEL
PENELITIAN DAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Peter Hagul, Chris Manning dan
Masri Singarimbun
Variabel
adalah konsep yang diberi lebih dari nilai. Setelah mengemukakan beberapa
proposisi berdasarkan konep dan teori tertentu, peneliti perlu menelitikan
variabel-variabel penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesa berdasarkan
hubungan antar vriabel..
Jenis-jenis
hubungan antar variabel
Hubungan antara
variabel merupakan inti penelitian ilmiah, maka tentunya perlu diketahui
berbagai macam hubungan antara variabel lainnya.berikut ina adalah 3 jenis
hubungan yaitu:
a.
Hubungan
sistematis
Variabel-variabel
dikatakan mempunyai hubungan siatematis apabila variabel yang satu tidak
disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya
1.
Kedua
variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
2.
Kedua
variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama.
3.
Kedua
variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana satu berada yang lainyapun
pasti disana.
4.
Hubungan
yang kebetulan semata-mata.
b. Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan
diman suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya.
c. Hubungan Asimetris
Inti pokok analisa-analisa sosial
tedapat dalam hubungan asimetris, dimana satu variabel mempengaruhi variabel
yang lainnya
Bab 5
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN
Irawati Singarimbun
Memanfaatan
perpustakaan berarti melakukan penelususran kepustakaan dan menelaahnya.
Manfaat yang diperoleh dari penelusuran kepustakaan ialah: 1 menggali teori
dasar dan kon sep yang telah dikemukakan oleh para ahli terlebih dahulu.2
mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti.3 memperoleh
orientasi yang lebih luas mengenai topik dipilih. 4 memanfaatkan data sekunder;
dan 5 menghindarkan duplikasi penelitian.
Mengenal
perpustakaan
Memupuk
kemampuan memanfaatkan perpustakaan harus dimulai dengan mengenal orientasi dan
jenis koleksi perpustakaan serta memiliki pengetahuan tentang buku-buku
refrens(acuan) mengenai ruang lingkup, isi dan susunannya.
Pada
dasarnya koleksi tiap perpustakaan dikelola menurur prinsip yang sama. Artinya
perpustakaan pada umumnya memiliki sistem klsifikasi dan kartu katalog. Patut
sisayangkan bahwa di indonesia masih terdapat perpustakaan yang mempunyai
katalog, dan ini perlu sekali mendapat perhatian dari pemimpinnya.
Sistem pelayanan
perpustakaan
Ada
dua macam pelayanan perpustakaan:
1. Sistem tertutup
2. Pada sistem tertutup pembaca idak
langsung ke rak buku, melainkan hanya boleh menegtahui koleksi melalui katalog.
Bila ada buku yang diingin, dia harus mencatat, nomor buku dan memberikannya
kepada petugas, jadi petugas yang akan mengembalikan dari rak.
3. Sistem terbuka
Pada sistem terbuka pembaca
langsung ke rak buku. Sitem ini sangat menguntungkan bagi pembaca; tetapi bagi
perpustakaan resiko buku hilang sangat besar. Dengan sistem terbuka, pembaca
dapat langsung melihat-lihat bukunya, sehingga ada kemungkinan menemukan bahan
yang sangat penting yang diketahui sebelumnya.
BAGIAN DUA
PENGUKURAN DAN PENYUSUNAN SKALA
Bab 6
PRINSIP-PRINSIP
PENGUKURAN DAN PENYUSUNAN SKALA
Konsep
dan teori adalah abstrasi tentang objek dan kejadian(event) yang digunakan oleh
peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya. Fungsi
konsep adalah sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang diobservasinya,
sedangkan teori adalah jalur logika atau
penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkan hubungan pengaruh
antar fenomena yang dikajinya.
Menghubungkan
konsep dengan realitas
Dalam
penelitian sosial, proses pengukuran tidak semudah seperti yang diuraikan di
ats. Konsep-konsep yang ditelaah dalam penelitian sosial adalah mengenai
berbagai fenomena sosial yang abstark. Karena itu dalam penelitian sosial ada
kemungkinan yang besar sekali bahwa instrumen pengukur yang digunakan tidak
dapa menangkap dengan tepat realitas yang berkaitan dengan fenomena sosial yang
diacuh oleh konsep.
Tingkat pengukuran
Pengukukuran
tidak lain dari penunjukan angka-angka pada siatu variabel menurut aturan yang
telah ditentukan. Aturan oertama yang perlu diketahui seorang peneliti agar
dapat mengukur atau memberikan nilai yang tepat untuk konsep yang diamatinya
adalah mengenai tingkat pengukuran.
a. Ukuran Normal
Ukuran normal adalah tingkat
pengukuran yang paling sederhana. Pada ukuran ini tidak ada asumsi tentang
jarak maupun urutan antara kategori-kategori dalam ukuran itu.
b. Ukuran Odinal
Tingkat ukuran yang kedua adalah
yang memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkatan yang”
paling rendah” ke tingkatan “paling tinggi” menurut suatu atribut tertentu.
Contoh yang sederhana adalah ukuran
untuk kelas ekonomi.
c. Ukuran Interval
Seperti halnya ordinal, ukuran
interval adalah mengurutkan orang atau obyek bedasarkan suatu atribut. Selain
itu ia juga memberikan imformasi tentang interval antara satu orang atau objek
dengan orang atau objek lainnya. Interval atau jarak yang sama pada skala
interval dipandang sebagai mewakili interval atau jarak yang sama pula pada obyek
yang diukur.
d. Ukuran Rasio
Ukuran rasio diperoleh apabila
selain informasi tentang urutan dan interval antar responden, kita mempunyai
omformasi tambahan tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh salah satu
dari respoden tadi. Jadi ukuran rasio adalah
suatu bentuk interval yang jaraknya (interval) tidak dinyatakan sebgai
perbedaan nilai antar responden, tetapi antara seorang responden dengan nilai
nol absolut.
BAB 7
VALIDITS
DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan
variable penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang di pakai daam
pengujian tersebut.
1. Validitas
Seperti
telah di terangkan di muka, validitas menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur.
a. Jenis
validitas
1. Validitas
konstruk
2. Validitas
isi
3. Validitas
eksternal
4. Validitas
prediktiv
5. Validitas
budaya
6. Validitas
rupa
2. Reliabilitas
BAB.8
PENENTUAN SAMPEL
Beberapa
Metode Pengambilan Sampel
1.
Pengambilan
sampel secara acak sederhana
Yang dimaksudkan dengan sampel diatas
adalah sebuah sampel yang diambil dari sedemikian rupa sehingga tiap unit
penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih sebagai sampel.
2.
Pengambilan
sampel sistematis
Ialah suatu metode pengambilan sampel di
mana hanya unsur pertama saja dari sampel dipilih secara acak sedangkan
unsur-unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu.
3.
Pengambilan
sampel acak distratifikasi
Untuk dapat menggambarkan secara tepat
mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan
harus dibagi dalam lapisan yang seragam dari setiap sampel yang diambil secara
acak.
4.
Pengambilan
sampel gugus sederhana
Unit analisa atau satuan penelitian
sudah tersusun dalam suatu daftar.
5.
Pengambilan
sampel gugus bertahap
Suatu populasi dapat dibagi-bagi dalam
gugus tingkat pertama, kemudian gugus-gugus tingkat petama ini dapat pula
dibagi dalam gugus-gugus tingkat kedua begitupun selanjutnya.
6.
Pengambilan
sampel wilayah
Seluruh wilayah penelitian yang terdapat
dalam peta atau potret udara di bagi dalam segmen-segmen wilayah yang
mengandung jumlah unit penelitian.
BAB.9
PEMBUATAN KUOSIONER
Pada penelitian
survey penggunaan kuosioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data.
Hasil kuosioner tersebut akan terjelma dalam angka-angka, table-tabel, analisa
statistic dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Tujuan pembuatan
kuosioner adalah:
·
Untuk
memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey.
·
Untuk
memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin.
BAB.10
TEKNIK WAWANCARA
Salah satu
teknik penggunaan data ialah dengan jalan wawancara yaitu mendapatkan informasi
dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara adalah salah satu
bagian yang tepenting dari setiap survey. Tanpa wawancara peneliti akan kehilangan
informasi yang hanya akan dapat diperoleh dengan cara bertanya langsung kepada
responden.
Persiapan Wawancara
Sebelum peneliti
melaksanakan tugas lapangan beberapa hal harus sudah dipersiapkan terlebih
dahulu. Sudah ditentukan metode sampling apa yang akan ditempuh. Syarat-syarat
responden sudah ditentukan, sudah ditetapkan cara mencari ganti responden yang
karena suatu hal tidak dapat dipenuhi.
Beberapa Pedoman
Sebelum
wawancara dimulai, pewawancara harus mampu menciptakan hubungan baik dengan responden
atau mengadakan rapport. Rapport ialah suatu situasi psikologis yang menunjukan
bahwa responden bersedia bekerja sama, menjawab pertanyaan dan member informasi
sesuai dengan keadaan sebenarnya.
BAB.11
MENGKODE DATA
Cara pengumpulan
data yang paling banyak dipakai dalam penelitian survey adalah wawancara dengan
menggunakan kuosioner. Dalam cara ini rse[onden diminta menjawab sejumlah
pertanyaan. Jawaban dan tanggapan itu dapat berupa dua kategori yakni:
YA/TIDAK,
SETUJU/TIDAK SETUJU dapat pula bergradasi umpamanya SANGAT SETUJU, SETUJU,
TIDAK BERPENDAPAT, TIDAK SETUJU dan SANGAT TIDAK SETUJU.
Tahap-tahap
pertama dalam mengkode adalah mempelajari jawaban responden, memutuskan perlu
tidaknya jawaban tersebut, dikategorikan terlebih dahulu dan memberikan kode
kepada jawaban yang ada.
Cara Mengkode
Ada tiga macam cara pengkodean yaitu:
·
Untuk
pertanyaan tertutup yang jawabannya belum dikategorikan
·
Untuk
pertanyaan terbuka yang jawabannya susah ditentukan
·
Untuk
pertanyaan semi terbuka yang sebagian jawabannya sudah ditentukan
BAB.12
PENGOLAHAN DATA
Ada beberapa langkah yang perlu dikerjakan
dalam pengolahan data.
·
Memasukan
data kedalam kartu atau berkas (file) data.
·
Membuat
table frekuensi atau table silang (silang dua atau tiga variable).
·
Mengedit
yaitu mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah membaca table
frekuensi atau table silang.
Mengedit Data
Setelah membaca
hasil table frekuensi dan table silang, kadang-kadang ditemui frekuensi data
yang tidak konsisten antara satu table dengan table yang lainnya. Kesalahan ini
dapat terjadi pada waktu:
·
Mengisi
kuosioner
·
Mengkode
·
Memindahkan
data dari lembaran kode ke computer (bila data diolah dengan computer)
BAB.13
PRINSIP-PRINSIP ANALISA DATA
Penelitian
diadakan dengan satu tujuan pokok yakni menjawab pertanyaan penelitian untuk
mengungkap fenomena sosial atau alami. Untuk mencapai tujuan pokok ini peneliti
harus merumuskan hipotesa, mengumpulkan data, memproses data, membuat analisa
dan interpretasi.
Analisa data
adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di
interpretasikan. Setelah data dianalisa dan informasi yang sederhana diperoleh,
hasil-hasilnya harus di interpretasi untuk mencari makna dan implikasi yang
lebih luas dari hasil-hasil penelitian.
Interpretasi
Tabel
Dalam penyajian
interpretasi ini biasanya ada dua kecendrungan:
·
Penulis
menyerahkan interpretasi table seluruhnya kepada pembaca dengan kalimat pendek.
·
Menerangkan
semua isi table dalam teks, perlu juga dihindari. Metode penulisan ini sangat
membosankan dan memberikan kesan seakan-akan penulis sendiri belum menguasai
bahan itu sepenuhnya.
BAB.14
METODE ANALISA
STANDARDISASI
Metode standardisasi secara sepintas
berbeda dengan metode standardisasi yang lazim digunakan dalam studi demografi.
Tujuan metode ini sebagai mana telah sedikit disinggung diatas adalah untuk
menhilangkan peranan variable lain terhadap hubungan antara variable utama.
Apabila variable lain tidak diperhatikan maka besarnya peranan variable
pengaruh terhadap variable terpengaruh tidak diketahui secara pasti.
Penerapan metode standardisasi
Metode standarisasi berawal dari
penentuan penentuan variabel pengaruh, variabel terpengaruh dan variabel
kontrol. Variabel-variabel yang akan diteliti hubungannya hanyalah variabel
yang menurut logika memiliki hubungan. Apabila variabel-variabel yang akan
diteliti tidak ada hubungan menurut logika maka hasil analisis standardisasi
yang diperoleh tidak akan menjelaskan apapun tentang hubungan variabel-variabel
tersebut.
BAB.15
PENULISAN HASIL
PENELITIAN
Bahasa Dan Ramuan Lain
Perlu ditekankan
disini, bahwa menulis termasuk bagi kebanyakan penulis bukanlah sesuatu yang
mudah. Menuangkan pikiran kedalam kalimat-kalimat yang baik, menyusun kalimat
kedalam alinea dan merangkainya memerlukan banyak latihan namun dapat
ditambahkan bahwa dengan meluasnya penggunaan computer sekarang ini, cara
membuat draft karangan sudah jauh lebih sederhana, tidak lahi memerlukan
guntinhg dan tape.
Penulisan Laporan
Laporan
penelitian yang lengkap tidak hanya menyajikan hasil penelitian, tetapi juga
proses penelitian itu sebagai keseluruhan. Dengan demikian, sarjana sosial yang
membacanya dapat menempatkannya kedalam konteks ilmiah secara umum dan menilai
apakah metode, data dan kesimpulannya memadai.
0 komentar:
Posting Komentar