Minggu, 22 Februari 2015

Review buku "Metode Penelitian Survei"









Dalam kesempatan kali ini, saya akan mengupload hasil review buku 


(Metode Penelitian Survei)


TUGAS
METODE PENELITIAN SOSIAL

 
OLEH

NAMA                          : NIKOLAS NAIKOFI
NIM                               : 1303032084
SEMESTER                 : III (TIGA)
DOSEN WALI             : SUSANA C L PELLU, S.SOS, M.Si

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2014



BIODATA
                               
NAMA                                      :  NIKOLAS NAIKOFI
SAPAAN                                   : NIKSON
TTL                                             : OELOLOK, 10 SEPTEMBER 1994
NIM                                           :1303032084
NO. HP                                     : 082341893778
E-MAIL                                     : nikolas.naikofi@yahoo.co.id
DOSEN WALI                          : SUSANA  C L  PELLU  S.sos, M.Si
JURUSAN/SMTR                   : SOSIOLOGI/ III
ASAL      DAERAH                   : KEFA
ALAMAT                                  : JLN. PARADISO
ASAL SEKOLAH                      :
v  SDK OELOLOK
v  SMP NEGERI 1 INSANA
v  SMU NEGERI 1 INSANA
JURUSAN DI SMA                 : IPS
DATA ORANG TUA:
AYAH                                            : ALEXANDER  NAIKOFI
PEKERJAAN AYAH                   : PETANI
IBU                                                : ROSALIA NENO
PEKERJAAN IBU                                       : IRT (Ibu Rumah Tangga)      
JUMBLAH SAUDARA              : 4 BERSAUDARA
ALASAN MASUK SOSIOLOGI:   MINAT.


          


Bab 1
METODE DAN PROSES PENELITIAN
Masri Singarimbun
Di dalam bab ini membicarakan tentang beberapa aspek penting yakni:
1.      Penelitian survei
Yaitu: penelitian yang mengambil sampel dari satu  populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data yang pokok.
2.      Grounded research
       Merupakan suatu pendekatan yang lebih bersifat kualitatif dimana data yang pokok diumpulkan melalui suatu poses wawancara bebas.
3.      Kombinasi pendekatan kontitatif dan kualitatif
        Dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami venomena sosial yang diteliti, terdapat usaha untuk menambahkan informasi kualitatif pada data kuantitatif. Dalam penelitian survei, umpamanya,data kualitatif dikumpulka dengan menggunak slip, yakni sepotong yang khusus di sediakan untuk itu, di samping penggunaan kuesioner.
Dari kedua penelitian yang disebut di atas, berbeda dengan survey sampel dimana dalam penelitian responden.
4.      Analisa data sekunder.
          Mungkin sekali untuk kepentingan pekerjaan ilmiah tertentu sudah tersedia data yang dapat dugunakan. Data tersebut mungkin hasil survai yang belum diproses analisa lanjutan dapat menghasilkan sesuatu yang amat beguna. Juga dapat beruba studi perbandingan dari studi-studi yang dilakukan. Khususnya mengenai kependudukan, dewasa ini telah terhimpun data yang kaya pada biro pusat statistik(BPS). Berbagai analisa dapat dilakukan dari sensus penduduk 1971, SUSENAS, SUPAS, World Fertility Survay, SAKERNAS, sensus penduduk 1980, dan dll. Keuntungan dari pemanfaatan data yang tersesia bahwa: peneliti tidak terlibat lagi dalam mengusahakan dana untuk penelitian lapangan, merekrut dan melatih pewawancara, menetukan sampel dan mengumpulkan data di lapangan yang banyya memakan energi dan waktu

5.      Proses penelitian

         Penelitian merupakan suatu proses yan g panjang.  Ia berwal pada minat untuk mengetahui fenomena tertetu dan selanjutnyaberkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi, pemilihan metode penelitian yang sesuai, dan seterusnya. Hasil akhirnya, pada gilirannya, melahirkan gagasan dan teori baru pula sehingga merupakan suatu proses yang tiada hentinya.






Bab 2
PROSES PENELITIAN SURVAI
Sofian Effendi
Dalam bab ini Ia mengatakan bahwa untuk menerangkan suatu fenomena sosial atau peristiwa (event) sosial  yakni:
1.      Logika atau rasionalitas
       Dimana Ia berpendapat bahwa suatu pemahaman ilmiah atas realitas sosial harus logis, diterima oleh akal sehat, dan harus sesuai dengan apa yang kita amati.
2.      Observasi  atas fakta-fakta empiris.
       Dan dalam observasi atas fakta-fakta di empiris adalah untuk melihat apakah hubunan-hubungan tersebut terjadi dalam kehidupan sosial yang nyata.
Model penelitian statis
          Model penelitian statis menggabarkan prosses penelitian sebagai terdiri dari tiga unsur pokok, yakni pemahaman teoritis, operasionalisasi dan pengujian hipotitis seperti ditunjukan pada diagram  penelitian berawal pada adanya gagasan atau minat peneliti terhadap suatu fenomena sosial tetentu. Mina tersebut dapat dirangsang oleh teori yang dibaca, penelitian empiris  peneliti lain atau oleh fektor lainnya. Minat itu kemidian dilanjutkan denag usaha untuk mengembangkan pemehaman teoritis. Asumsi-asumsi serta perumusan hipotesa yang merupakan ramalan atau harapan tentang hubungan antar variabel dalam kehiidupan sosial yang nyata bila sumsi-asumsi tadi benar.
Model penelitian dinamis
Dalam realitas penelitian sosial seringkali hubungan antara teori dan penelitian bersifat seperti suatu siklus. Atas dasar teori, peneliti melakukan deduksi logika untuk menyusun hipotesa. Induksi logika atas  generalisasi emperis akan menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan modifikasi atas teori. Jadi dalam penelitian deduksi dan induksi logika lebih merupakan proses  yang bolak balik dan karena itulah Babbie tamenyebut proses seperti sebagai proses dua logika.
Proses penelitian survai
Proses penelitian survai tidak terlalu berbeda dari penelitian ilmiah lainnya dan merupakan usaha yang sistematis untuk mrnungkapkan suatu fenomna sosial yang menari perhatian peneliti. Oleh Wallace penelitian survai digambarkan swbagai suatu proses untuk mentransformasikan lima komponen imformasi ilmiah denagn menggunakan enam kontrol metodeologis. Seperti ditunjukan kepada diagram komponen-komponen non informasi imiah tersebut adalah: (1.) Teori, (2.) hipotesa, (3.) observasi, (4.) generalisasi empiris, dan (5.) penerimaan atau penolakan hipotesa. Kontrol metodelogis adalah: (1.)Deduksi logika, (2.) interpretasi, penyususnan instrumen, penyusunan skala, dan penentuan sampel, (3.) pengukuran penyederhanaan data, dan perliraan parameter, (4.) pengujian hipotesa inferensi logika, dan (5.) formula konsep, formula proposisi dan penataan proposisi.
Bab 3
UNSUR-UNSUR PENELITIAN SURVAI
Sofian Effendi
Penelitian sosial pada dasarnya adalah suatu upaya yang sistematis untuk menerangkan venomena sosial dengan cara memandang venomena tarsebut sebagai hubungan antar variabel.
Konsep
                 Konsep adalah abtraksi mengenai suatu fenimena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakreristik kejadian, keaadan, kelompik atau individu tertentu. Migarasi, misalnya konsep yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari prilaku mobilitas manusia.
Proposisi
Dalam ilmu sosial, realitas sosial biasa diabstaraksikan sebagai hubungan antara dua konsep. Hubungan yang logis antara dua konsep disebut proposisi. Untuk analisa yang sederhana, suatu relitas yang digambarkan sebagai satu proposisi, tetapi analisa yang lebih kompleks realitas sosial sering digambarkan sebagai hubungan antar konsep atau proposisi.
Teori                             
Unsur penelitian paling besar peranannya dalam penelitian adalah teori karena dengan unsur inilah pneliti mencoba untk menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenimena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
Variabel     
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara emperis, mereka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Caranya adalah denag memilih dimensi tertentu konsep yang mempunyai variasi nilai. Suatu contoh sederhana adalah konsep badan. Agar konep tersebut dapat diteliti secara emperis, konsep tesebut harus dijadikan variabel dengan mengambil dimensi tertentu badan misalnya, tinggi badan, beray badan, dan bentuk badan yang mengandung variasi nilai.
Hipotesa
Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan. Karena ia merupan intrment kerja dari teori. Sebagai hasil deduksi dari teori atau proposisi, hipotesa lebih pasifik sifatnya, sehingga lebih siap untuk diujih secara empris.
                      

Bab 4
PENENTUAN VARIABEL PENELITIAN DAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Peter Hagul, Chris Manning dan Masri Singarimbun
Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari nilai. Setelah mengemukakan beberapa proposisi berdasarkan konep dan teori tertentu, peneliti perlu menelitikan variabel-variabel penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesa berdasarkan hubungan antar vriabel..
Jenis-jenis hubungan antar variabel
Hubungan antara variabel merupakan inti penelitian ilmiah, maka tentunya perlu diketahui berbagai macam hubungan antara variabel lainnya.berikut ina adalah 3 jenis hubungan yaitu:
a.       Hubungan sistematis
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan siatematis apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya
1.      Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
2.      Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama.
3.      Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana satu berada yang lainyapun pasti disana.
4.      Hubungan yang kebetulan semata-mata.
b.      Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan diman suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya.
c.       Hubungan Asimetris
Inti pokok analisa-analisa sosial tedapat dalam hubungan asimetris, dimana satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya

Bab 5
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN
Irawati Singarimbun
Memanfaatan perpustakaan berarti melakukan penelususran kepustakaan dan menelaahnya. Manfaat yang diperoleh dari penelusuran kepustakaan ialah: 1 menggali teori dasar dan kon sep yang telah dikemukakan oleh para ahli terlebih dahulu.2 mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti.3 memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik dipilih. 4 memanfaatkan data sekunder; dan 5 menghindarkan duplikasi penelitian.
Mengenal perpustakaan
Memupuk kemampuan memanfaatkan perpustakaan harus dimulai dengan mengenal orientasi dan jenis koleksi perpustakaan serta memiliki pengetahuan tentang buku-buku refrens(acuan) mengenai ruang lingkup, isi dan susunannya.
Pada dasarnya koleksi tiap perpustakaan dikelola menurur prinsip yang sama. Artinya perpustakaan pada umumnya memiliki sistem klsifikasi dan kartu katalog. Patut sisayangkan bahwa di indonesia masih terdapat perpustakaan yang mempunyai katalog, dan ini perlu sekali mendapat perhatian dari pemimpinnya.
Sistem pelayanan perpustakaan
Ada dua macam pelayanan perpustakaan:
1.      Sistem tertutup
2.      Pada sistem tertutup pembaca idak langsung ke rak buku, melainkan hanya boleh menegtahui koleksi melalui katalog. Bila ada buku yang diingin, dia harus mencatat, nomor buku dan memberikannya kepada petugas, jadi petugas yang akan mengembalikan dari rak.
3.      Sistem terbuka
Pada sistem terbuka pembaca langsung ke rak buku. Sitem ini sangat menguntungkan bagi pembaca; tetapi bagi perpustakaan resiko buku hilang sangat besar. Dengan sistem terbuka, pembaca dapat langsung melihat-lihat bukunya, sehingga ada kemungkinan menemukan bahan yang sangat penting yang diketahui sebelumnya.

BAGIAN DUA
PENGUKURAN DAN PENYUSUNAN SKALA
Bab 6
PRINSIP-PRINSIP PENGUKURAN DAN PENYUSUNAN SKALA
Konsep dan teori adalah abstrasi tentang objek dan kejadian(event) yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya. Fungsi konsep adalah sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang diobservasinya, sedangkan teori  adalah jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkan hubungan pengaruh antar fenomena yang dikajinya.
Menghubungkan konsep dengan realitas
Dalam penelitian sosial, proses pengukuran tidak semudah seperti yang diuraikan di ats. Konsep-konsep yang ditelaah dalam penelitian sosial adalah mengenai berbagai fenomena sosial yang abstark. Karena itu dalam penelitian sosial ada kemungkinan yang besar sekali bahwa instrumen pengukur yang digunakan tidak dapa menangkap dengan tepat realitas yang berkaitan dengan fenomena sosial yang diacuh oleh konsep.
Tingkat pengukuran
Pengukukuran tidak lain dari penunjukan angka-angka pada siatu variabel menurut aturan yang telah ditentukan. Aturan oertama yang perlu diketahui seorang peneliti agar dapat mengukur atau memberikan nilai yang tepat untuk konsep yang diamatinya adalah mengenai tingkat pengukuran.
a.       Ukuran Normal
Ukuran normal adalah tingkat pengukuran yang paling sederhana. Pada ukuran ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan antara kategori-kategori dalam ukuran itu.
b.      Ukuran Odinal
Tingkat ukuran yang kedua adalah yang memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkatan yang” paling rendah” ke tingkatan “paling tinggi” menurut suatu atribut tertentu. Contoh  yang sederhana adalah ukuran untuk kelas ekonomi.
c.       Ukuran Interval
Seperti halnya ordinal, ukuran interval adalah mengurutkan orang atau obyek bedasarkan suatu atribut. Selain itu ia juga memberikan imformasi tentang interval antara satu orang atau objek dengan orang atau objek lainnya. Interval atau jarak yang sama pada skala interval dipandang sebagai mewakili interval atau jarak yang sama pula pada obyek yang diukur.
d.      Ukuran Rasio
Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval antar responden, kita mempunyai omformasi tambahan tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh salah satu dari respoden tadi. Jadi ukuran rasio adalah  suatu bentuk interval yang jaraknya (interval) tidak dinyatakan sebgai perbedaan nilai antar responden, tetapi antara seorang responden dengan nilai nol absolut. 

BAB 7
VALIDITS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variable penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang di pakai daam pengujian tersebut.
1.      Validitas
Seperti telah di terangkan di muka, validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur.
a.       Jenis validitas
1.      Validitas konstruk
2.      Validitas isi
3.      Validitas eksternal
4.      Validitas prediktiv
5.      Validitas budaya
6.      Validitas rupa
2.    Reliabilitas





BAB.8
PENENTUAN SAMPEL
Beberapa Metode Pengambilan Sampel
1.      Pengambilan sampel secara acak sederhana
Yang dimaksudkan dengan sampel diatas adalah sebuah sampel yang diambil dari sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
2.      Pengambilan sampel sistematis
Ialah suatu metode pengambilan sampel di mana hanya unsur pertama saja dari sampel dipilih secara acak sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu.
3.      Pengambilan sampel acak distratifikasi
Untuk dapat menggambarkan secara tepat mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi dalam lapisan yang seragam dari setiap sampel yang diambil secara acak.
4.        Pengambilan sampel gugus sederhana
Unit analisa atau satuan penelitian sudah tersusun dalam suatu daftar.
5.      Pengambilan sampel gugus bertahap
Suatu populasi dapat dibagi-bagi dalam gugus tingkat pertama, kemudian gugus-gugus tingkat petama ini dapat pula dibagi dalam gugus-gugus tingkat kedua begitupun selanjutnya.
6.      Pengambilan sampel wilayah
Seluruh wilayah penelitian yang terdapat dalam peta atau potret udara di bagi dalam segmen-segmen wilayah yang mengandung jumlah unit penelitian.

BAB.9
PEMBUATAN KUOSIONER
Pada penelitian survey penggunaan kuosioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data. Hasil kuosioner tersebut akan terjelma dalam angka-angka, table-tabel, analisa statistic dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Tujuan pembuatan kuosioner adalah:
·         Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey.
·         Untuk memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin.

BAB.10
TEKNIK WAWANCARA
Salah satu teknik penggunaan data ialah dengan jalan wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara adalah salah satu bagian yang tepenting dari setiap survey. Tanpa wawancara peneliti akan kehilangan informasi yang hanya akan dapat diperoleh dengan cara bertanya langsung kepada responden.
Persiapan Wawancara
Sebelum peneliti melaksanakan tugas lapangan beberapa hal harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Sudah ditentukan metode sampling apa yang akan ditempuh. Syarat-syarat responden sudah ditentukan, sudah ditetapkan cara mencari ganti responden yang karena suatu hal tidak dapat dipenuhi.
Beberapa Pedoman
Sebelum wawancara dimulai, pewawancara harus mampu menciptakan hubungan baik dengan responden atau mengadakan rapport. Rapport ialah suatu situasi psikologis yang menunjukan bahwa responden bersedia bekerja sama, menjawab pertanyaan dan member informasi sesuai dengan keadaan sebenarnya.

BAB.11
MENGKODE DATA
Cara pengumpulan data yang paling banyak dipakai dalam penelitian survey adalah wawancara dengan menggunakan kuosioner. Dalam cara ini rse[onden diminta menjawab sejumlah pertanyaan. Jawaban dan tanggapan itu dapat berupa dua kategori yakni:
YA/TIDAK, SETUJU/TIDAK SETUJU dapat pula bergradasi umpamanya SANGAT SETUJU, SETUJU, TIDAK BERPENDAPAT, TIDAK SETUJU dan SANGAT TIDAK SETUJU.
Tahap-tahap pertama dalam mengkode adalah mempelajari jawaban responden, memutuskan perlu tidaknya jawaban tersebut, dikategorikan terlebih dahulu dan memberikan kode kepada jawaban yang ada.
Cara Mengkode
  Ada tiga macam cara pengkodean yaitu:
·         Untuk pertanyaan tertutup yang jawabannya belum dikategorikan
·         Untuk pertanyaan terbuka yang jawabannya susah ditentukan
·         Untuk pertanyaan semi terbuka yang sebagian jawabannya sudah ditentukan

BAB.12
PENGOLAHAN DATA
  Ada beberapa langkah yang perlu dikerjakan dalam pengolahan data.
·         Memasukan data kedalam kartu atau berkas (file) data.
·         Membuat table frekuensi atau table silang (silang dua atau tiga variable).
·         Mengedit yaitu mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah membaca table frekuensi atau table silang.
Mengedit Data
Setelah membaca hasil table frekuensi dan table silang, kadang-kadang ditemui frekuensi data yang tidak konsisten antara satu table dengan table yang lainnya. Kesalahan ini dapat terjadi pada waktu:
·         Mengisi kuosioner
·         Mengkode
·         Memindahkan data dari lembaran kode ke computer (bila data diolah dengan computer)


BAB.13
PRINSIP-PRINSIP ANALISA DATA
Penelitian diadakan dengan satu tujuan pokok yakni menjawab pertanyaan penelitian untuk mengungkap fenomena sosial atau alami. Untuk mencapai tujuan pokok ini peneliti harus merumuskan hipotesa, mengumpulkan data, memproses data, membuat analisa dan interpretasi.
Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan. Setelah data dianalisa dan informasi yang sederhana diperoleh, hasil-hasilnya harus di interpretasi untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian.
Interpretasi Tabel
Dalam penyajian interpretasi ini biasanya ada dua kecendrungan:
·         Penulis menyerahkan interpretasi table seluruhnya kepada pembaca dengan kalimat pendek.
·         Menerangkan semua isi table dalam teks, perlu juga dihindari. Metode penulisan ini sangat membosankan dan memberikan kesan seakan-akan penulis sendiri belum menguasai bahan itu sepenuhnya.

BAB.14
METODE ANALISA STANDARDISASI
          Metode standardisasi secara sepintas berbeda dengan metode standardisasi yang lazim digunakan dalam studi demografi. Tujuan metode ini sebagai mana telah sedikit disinggung diatas adalah untuk menhilangkan peranan variable lain terhadap hubungan antara variable utama. Apabila variable lain tidak diperhatikan maka besarnya peranan variable pengaruh terhadap variable terpengaruh tidak diketahui secara pasti.
Penerapan metode standardisasi
          Metode standarisasi berawal dari penentuan penentuan variabel pengaruh, variabel terpengaruh dan variabel kontrol. Variabel-variabel yang akan diteliti hubungannya hanyalah variabel yang menurut logika memiliki hubungan. Apabila variabel-variabel yang akan diteliti tidak ada hubungan menurut logika maka hasil analisis standardisasi yang diperoleh tidak akan menjelaskan apapun tentang hubungan variabel-variabel tersebut.


BAB.15
PENULISAN HASIL PENELITIAN
Bahasa Dan Ramuan Lain
Perlu ditekankan disini, bahwa menulis termasuk bagi kebanyakan penulis bukanlah sesuatu yang mudah. Menuangkan pikiran kedalam kalimat-kalimat yang baik, menyusun kalimat kedalam alinea dan merangkainya memerlukan banyak latihan namun dapat ditambahkan bahwa dengan meluasnya penggunaan computer sekarang ini, cara membuat draft karangan sudah jauh lebih sederhana, tidak lahi memerlukan guntinhg dan tape.
Penulisan Laporan
Laporan penelitian yang lengkap tidak hanya menyajikan hasil penelitian, tetapi juga proses penelitian itu sebagai keseluruhan. Dengan demikian, sarjana sosial yang membacanya dapat menempatkannya kedalam konteks ilmiah secara umum dan menilai apakah metode, data dan kesimpulannya memadai.












Curved Down Ribbon:   TERIMA KASIH
 


0 komentar:


By Animart