Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak terlepas dari alah satu faktor pendukung terbentuknya masyarakat yaitu wilayah dan pada kesempatan ini, saya ingin membagikan suatu informasih mengenai wilayah dalam hal ini (perkotaan) dan berikut beberapa defenisi tentang kota.
Defenisi sosiologi perkotaan
Menurut
Giddens;
Sosiologi perkotaan mempelajari
kehidupan sosial manusia, kelompok-kelompok dan masyarakat perkotaan.
Ø Jadi sosiologi perkotaan mempelajari arena atau
batas-batas fisik dan geografis diperkotaan.
Ø Sosiologi perkotaan selalu mengambil permasalahan
atau isu penelitian di kota.
Ø Isu sosiologis seperti kelompok sosial, pelapisan
sosial dll.
Ø Obyek kajian sosiologis bisa berbentuk hal-hal yang
bukan sosiologis.
Jadi obyek
kajian sosiologi perkotaan boleh mengambil isu yang sosiologis atau bukan
sosiologis. Tetapi faktor yang mempengaruhinya haruslah sosiologis.
Ada 2 syarat
suatu studi dikatakan sosiologis;
1.
Mengkaji obyek
atau fenomena masyarakat yang ada di perkotaan.
2.
Faktor yang
mempengaruhi atau penjelasannya bersifat sosiologis.
Durkheim
Kota merupakan
pemukiman manusia yang ditandai dengan adanya diferensiasi dan pembagian kerja
yang tinggi. Jadi yang menyebabkan adanya pembagian kerja karena adanya proses
sosial yang lebih luas yakni kapitalisme.
Karl
marx
Ø Kota memilliki dua sisi yang kontras yakni merupakan
arena perjuangan antar kelas yang melibatkan kalangan borjuisdan kaum proletar.
Ø Eksploitasi terhadap buruh ada dikota (karena kota
memiliki banyak industri)
Ø Kota merupakan pusat perubahan sosial ( adanya
penindasan kaum borjuis terhadap kaum buruh)
Ø Kota merupakan setannya kapitalisme (the devil of capitalism) atau pandangan
negatif terhadap kota.
Ø Dalam satu poin marx sependspst dengan apa yang di
kemukakan oleh Durkheim yaitukota sebagai produk kapitalisme.
Weber
Ø Ia melihat bahwa kota tempat tumbuh dan suburnya
rasionalisme.
Ø Ia memandang kota bukan sebagai tempat atau fokus
kapitalisme, tetapi sebagai tempat tumbuh dan suburnya kapitalisme.
Ø Rasionalisme adalah produk dari proses sosial yang
lebih luas.
Dan dari
beberapa penjelasan para ahli diatas, maka saya mengambil suatu argumen bahwa
dinamika kota adalah produk dari kapitalisme.
Kapitalisme
Kapitalisme
Ø Sistem ekonomi yang aktor utamanya adalah individu
(pengusaha, wiraswasta, dll) yang dipersamakan seperti orang atau perusahaan
melalui status badan hukum.
Ø Dalam sistem ekonomi, individu atau warga negara dan
perusahaan dapat menjalankan aktivitas bisnis dengan kompetisi bebas, dan dapat
mengakumulasi keuntungan dengan leluasa.
Ø Untuk tidak terjadi tabrakan, negara hadir melalui
perundang-undangan untuk mengatur mereka.
Ø Undang-undang lahir dari mereka sendiri yang
berbentuk “etika persaingan bisnis”
Ø Arena utama kompetisi ada di kota.
Collins
(1992)
Sistem ekonomi kapitalis memiliki ciri-ciri:
1)
Pasar tidak
mengalami hambatan. Pasar membentuk harga (permintaan dan penawaran)
2)
Organisasi modal
para pengusaha.
Untuk
menyediakan barang, proses produksinya harus melibatkan organisasi modal para
pengusaha, teknologi dan tenaga kerja. Jadi harus ada orang yang menyediakan
modal seperti: uang, mesin dan tempat untuk memproduksinya.
3)
Teknologi yang
digunakan semakin berkembang (canggih)
4)
Tenaga kerja
bebas.
0 komentar:
Posting Komentar