Minggu, 22 Februari 2015

Defenisi sosiologi perkotaan


Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak terlepas dari alah satu faktor pendukung terbentuknya masyarakat yaitu wilayah dan pada kesempatan ini, saya ingin membagikan suatu informasih mengenai wilayah dalam hal ini (perkotaan) dan berikut beberapa defenisi tentang kota.



    Defenisi sosiologi perkotaan

Menurut Giddens;
Sosiologi perkotaan mempelajari kehidupan sosial manusia, kelompok-kelompok dan masyarakat perkotaan.
Ø  Jadi sosiologi perkotaan mempelajari arena atau batas-batas fisik dan geografis diperkotaan.
Ø  Sosiologi perkotaan selalu mengambil permasalahan atau isu penelitian di kota.
Ø  Isu sosiologis seperti kelompok sosial, pelapisan sosial dll.
Ø  Obyek kajian sosiologis bisa berbentuk hal-hal yang bukan sosiologis.

Jadi obyek kajian sosiologi perkotaan boleh mengambil isu yang sosiologis atau bukan sosiologis. Tetapi faktor yang mempengaruhinya haruslah sosiologis.
Ada 2 syarat suatu studi dikatakan sosiologis;
1.      Mengkaji obyek atau fenomena masyarakat yang ada di perkotaan.
2.      Faktor yang mempengaruhi atau penjelasannya bersifat sosiologis.
Durkheim
Kota merupakan pemukiman manusia yang ditandai dengan adanya diferensiasi dan pembagian kerja yang tinggi. Jadi yang menyebabkan adanya pembagian kerja karena adanya proses sosial yang lebih luas yakni kapitalisme.
Karl marx
Ø  Kota memilliki dua sisi yang kontras yakni merupakan arena perjuangan antar kelas yang melibatkan kalangan borjuisdan kaum proletar.
Ø  Eksploitasi terhadap buruh ada dikota (karena kota memiliki banyak industri)
Ø  Kota merupakan pusat perubahan sosial ( adanya penindasan kaum borjuis terhadap kaum buruh)
Ø  Kota merupakan setannya kapitalisme (the devil of capitalism) atau pandangan negatif terhadap kota.
Ø  Dalam satu poin marx sependspst dengan apa yang di kemukakan oleh Durkheim yaitukota sebagai produk kapitalisme.
Weber
Ø  Ia melihat bahwa kota tempat tumbuh dan suburnya rasionalisme.
Ø  Ia memandang kota bukan sebagai tempat atau fokus kapitalisme, tetapi sebagai tempat tumbuh dan suburnya kapitalisme.
Ø  Rasionalisme adalah produk dari proses sosial yang lebih luas.

Dan dari beberapa penjelasan para ahli diatas, maka saya mengambil suatu argumen bahwa dinamika kota adalah produk dari kapitalisme.

                                               


Kapitalisme
Kapitalisme
Ø  Sistem ekonomi yang aktor utamanya adalah individu (pengusaha, wiraswasta, dll) yang dipersamakan seperti orang atau perusahaan melalui status badan hukum.
Ø  Dalam sistem ekonomi, individu atau warga negara dan perusahaan dapat menjalankan aktivitas bisnis dengan kompetisi bebas, dan dapat mengakumulasi keuntungan dengan leluasa.
Ø  Untuk tidak terjadi tabrakan, negara hadir melalui perundang-undangan untuk mengatur mereka.
Ø  Undang-undang lahir dari mereka sendiri yang berbentuk “etika persaingan bisnis”
Ø  Arena utama kompetisi ada di kota.
Collins (1992)
Sistem ekonomi kapitalis memiliki ciri-ciri:
1)      Pasar tidak mengalami hambatan. Pasar membentuk harga (permintaan dan penawaran)
2)      Organisasi modal para pengusaha.
Untuk menyediakan barang, proses produksinya harus melibatkan organisasi modal para pengusaha, teknologi dan tenaga kerja. Jadi harus ada orang yang menyediakan modal seperti: uang, mesin dan tempat untuk memproduksinya.
3)      Teknologi yang digunakan semakin berkembang (canggih)
4)      Tenaga kerja bebas.

0 komentar:


By Animart