Pada kesempatan kali ini saya ingin membagi informasi mengenai mata kuliah sosiologi kependudukan dimana salah satu pokok bahasannya adalah
(ruang lingkup demografi)
dan tanpa basa basi lansung saja masuk pada pokok bahasannya
RUANG LINGKUP DEMOGRAFI
A. DEMOGRAFI
SEBAGAI ILMU
Istilah demografi (demography)
telah lama dikenalkan oleh A. Chile Quillard (1855). Demografi mempunyai makna yang luas, yakni
membicarakan tentang penduduk (kependudukan).
Demografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang banyak penduduk, sebaran, komposisi, perubahan, komponen
perubahan seperti kelahiran, kematian, dan mobilitas penduduk. Batasan di atas
sering disebut demografi formal, karena secara tegas demografi hanya
mempelajari banyak penduduk, komposisi penduduk, perubahan penduduk ditinjau
dari kelahiran, kematian dan mobilitas.
Demografi sebagai ilmu dibangun dari pengetahuan
(knowledge) dalam kerangka berpikir ilmiah untuk menghasilkan ilmu pengatahuan
(science) tentang kependudukan. Secara filosofis, pandangan filsafat ilmu bahwa
suatu sistem pengetahuan disebut ilmu harus terpenuhi unsur ontologi,
epistemologi dan aksiologi. Demografi secara jelas mempunyai objek , baik objek
materiilnya maupun objek formal. Objek materinya berupa manusia dalam berbagai
dimensi. Objek formalnya adalah fertilitas, mobilitas dan mortalitas sebagi
faktor utama perubahan penduduk.
B. METODE
DEMOGRAFI
disiplin ilmu lain, yaitu metode ilmiah atau
metode keilmuan. Jujun S. Suria Sumantri (1989) dalam bukunya filsafat ilmu
menyatakan metode keilmuan merupakan cara memperoleh kebenaran pengetahuan
dengan berpikir rasional (deduktif) dan berpikir empiris (induktif), dengan
alur berpikir deduktif-hipotetik-induktif atau rasional-hipotesis-empiris atau
sebaliknya. Thomas Robert Malthus mengembangkan teori demografi, Malthus
mennganalisis pertumbuhan penduduk dan produksi gandum dalam jangka waktu 10
tahun. Ternyata ditemukan terjadi kelipatan pertumbuhan penduduk dan
peningkatan produksi gandum yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk. Akhirnya
dia mengajukan teori bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan
pertumbuhan pangan mengikuti deret hitung. Teori Malthus ini kemudian
digagalkan kebenaranya secara empiris dengan kemajuan teknologi pertanian. Kemajuan
teknologi pertanian yang pesat ternyata dapat mengimbangi pertumbuhan penduduk.
Metode analisis dilakukan untuk menemukan
makna dari data kependudukan yang diperoleh secara empirik. Berdasarkan data
kependudukan, metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif
dan metode analisis kualitatif. Analisis kuantitatif merupakan pengolahan data
kependudukan yang termasuk data kuantitatif misalnya analisis komposisi
penduduk berdasarkan kelompok umur, analisis rata-rata kelahiran, dan kematian.
Analisis kuantitatif banyak dilakukan dalam demografi formal (demografi teknik)
atas data kependudukan berupa angka. Metode analisis kualitatif merupakan
pengolahan data kependudukan yang termasuk data kualitatif. Analisis kualitatif
pada umumnya digunakan untuk menemukan karakteristik demografi
segolongan/komunitas tertentu secara mendalam dan lebih holistik. Oleh karena
itu, analisis kualitatif lebih sering dilakukan pada demografi sosial. Model
analisisi kualitatif sering digunakan model 4W+1H (who, what, when, why, and How) dalam mendeskripsikan karakteristik
penduduk.
C. TIPE DATA
KEPENDUDUKAN
Charles B. Nam dan Philip G. Susan (1984),
mengajukan beberapa kategor/tipe data kependudukan yakni :
(a)
Population size (jumalha penduduk)
Jumlah penduduk merupakan informasi
kependudukan yang menyajikan jumlah penduduk di daerah/wilayah tertentu pada
waktu lalu, sekarang dan yang akan datang. Analisis ini bertujuan untuk
menemukan perubahan jumlah penduduk dalam dimensi waktu tertentu.
(b) Mortality (kematian)
Keamtian adalah rasio jumlah penduduk yang
mati setiap 1000 penduduk (kategori kelompok penduduk ditinjau dari aspek
tertentu). Dalam hal ini, dikenal tingkat kematian kasar, tingkat kematian
kelompok umur ; golongan jenis kelamin dan sebagainya.
(c)
Fertility (kelahiran)
Kelahiran adalah rasio jumlah kelahiran bayi
yang hidup dari 1000 penduduk dalam periode waktu tertentu.
(d) Geographic
mobility (Migrasi)
Migrasi adalah jumlah penduduk yang melakukan
pindah tempat tinggal baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.
Migrasi dapat dibedakan migrasi keluar (out
migration) dan migrasi masuk (in
migration).
(e)
Population distribution (sebaran penduduk)
Sebaran penduduk merupkan data yang
memberikan informasi tentang persebaran tempat tinggal penduduk dalam wilayah
tertentu. Analisis sebaran penduduk bisa digunakan untuk menemukan kepadatan
penduduk di daerah tertentu.
(f)
Population characteristic (karakteristik penduduk)
Data karakteristik penduduk memberikan
informasi tentang identitas tertentu penggolongan penduduk di daerah tertentu,
seperti kekeluargaan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, atau karakteristik
rasional, ekonomi ataupun budaya.
Kategori data penduduk, jumlah penduduk,
mortalitas, fertilitas dan migrasi disebut faktor-faktor perubahan penduduk. Perubahan
ketiga data di atas dari waktu ke waktu akan mempengaruhi jumlah penduduk di
daerah tertentu dan waktu ke waktu. Dengan memasukkan variabel data jumlah
penduduk, fertilitas, mortalitas, dan migrasi maka dapat ditemukan tingkat
pertumbuhan penduduk.
0 komentar:
Posting Komentar