Senin, 23 Februari 2015

RUANG LINGKUP DEMOGRAFI



Pada kesempatan kali ini saya ingin membagi informasi mengenai mata kuliah sosiologi kependudukan dimana salah satu pokok bahasannya adalah 
(ruang lingkup demografi)
 dan tanpa basa basi lansung saja masuk pada pokok bahasannya

 RUANG LINGKUP DEMOGRAFI
A.     DEMOGRAFI SEBAGAI ILMU
Istilah demografi (demography) telah lama dikenalkan oleh A. Chile Quillard (1855).  Demografi mempunyai makna yang luas, yakni membicarakan tentang penduduk (kependudukan).
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang banyak penduduk, sebaran, komposisi, perubahan, komponen perubahan seperti kelahiran, kematian, dan mobilitas penduduk. Batasan di atas sering disebut demografi formal, karena secara tegas demografi hanya mempelajari banyak penduduk, komposisi penduduk, perubahan penduduk ditinjau dari kelahiran, kematian dan mobilitas.
Demografi  sebagai ilmu dibangun dari pengetahuan (knowledge) dalam kerangka berpikir ilmiah untuk menghasilkan ilmu pengatahuan (science) tentang kependudukan. Secara filosofis, pandangan filsafat ilmu bahwa suatu sistem pengetahuan disebut ilmu harus terpenuhi unsur ontologi, epistemologi dan aksiologi. Demografi secara jelas mempunyai objek , baik objek materiilnya maupun objek formal. Objek materinya berupa manusia dalam berbagai dimensi. Objek formalnya adalah fertilitas, mobilitas dan mortalitas sebagi faktor utama perubahan penduduk.
B.     METODE DEMOGRAFI
disiplin ilmu lain, yaitu metode ilmiah atau metode keilmuan. Jujun S. Suria Sumantri (1989) dalam bukunya filsafat ilmu menyatakan metode keilmuan merupakan cara memperoleh kebenaran pengetahuan dengan berpikir rasional (deduktif) dan berpikir empiris (induktif), dengan alur berpikir deduktif-hipotetik-induktif atau rasional-hipotesis-empiris atau sebaliknya. Thomas Robert Malthus mengembangkan teori demografi, Malthus mennganalisis pertumbuhan penduduk dan produksi gandum dalam jangka waktu 10 tahun. Ternyata ditemukan terjadi kelipatan pertumbuhan penduduk dan peningkatan produksi gandum yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk. Akhirnya dia mengajukan teori bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan pangan mengikuti deret hitung. Teori Malthus ini kemudian digagalkan kebenaranya secara empiris dengan kemajuan teknologi pertanian. Kemajuan teknologi pertanian yang pesat ternyata dapat mengimbangi pertumbuhan penduduk.
Metode analisis dilakukan untuk menemukan makna dari data kependudukan yang diperoleh secara empirik. Berdasarkan data kependudukan, metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dan metode analisis kualitatif. Analisis kuantitatif merupakan pengolahan data kependudukan yang termasuk data kuantitatif misalnya analisis komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur, analisis rata-rata kelahiran, dan kematian. Analisis kuantitatif banyak dilakukan dalam demografi formal (demografi teknik) atas data kependudukan berupa angka. Metode analisis kualitatif merupakan pengolahan data kependudukan yang termasuk data kualitatif. Analisis kualitatif pada umumnya digunakan untuk menemukan karakteristik demografi segolongan/komunitas tertentu secara mendalam dan lebih holistik. Oleh karena itu, analisis kualitatif lebih sering dilakukan pada demografi sosial. Model analisisi kualitatif sering digunakan model 4W+1H (who, what, when, why, and How) dalam mendeskripsikan karakteristik penduduk.
C.      TIPE DATA KEPENDUDUKAN
Charles B. Nam dan Philip G. Susan (1984), mengajukan beberapa kategor/tipe data kependudukan yakni :
(a)   Population size (jumalha penduduk)
Jumlah penduduk merupakan informasi kependudukan yang menyajikan jumlah penduduk di daerah/wilayah tertentu pada waktu lalu, sekarang dan yang akan datang. Analisis ini bertujuan untuk menemukan perubahan jumlah penduduk dalam dimensi waktu tertentu.
(b)  Mortality (kematian)
Keamtian adalah rasio jumlah penduduk yang mati setiap 1000 penduduk (kategori kelompok penduduk ditinjau dari aspek tertentu). Dalam hal ini, dikenal tingkat kematian kasar, tingkat kematian kelompok umur ; golongan jenis kelamin dan sebagainya.
(c)   Fertility (kelahiran)
Kelahiran adalah rasio jumlah kelahiran bayi yang hidup dari 1000 penduduk dalam periode waktu  tertentu.
(d)  Geographic mobility (Migrasi)
Migrasi adalah jumlah penduduk yang melakukan pindah tempat tinggal baik lokal, regional, nasional, maupun internasional. Migrasi dapat dibedakan migrasi keluar (out migration) dan migrasi masuk (in migration).
(e)   Population distribution (sebaran penduduk)
Sebaran penduduk merupkan data yang memberikan informasi tentang persebaran tempat tinggal penduduk dalam wilayah tertentu. Analisis sebaran penduduk bisa digunakan untuk menemukan kepadatan penduduk di daerah tertentu.


(f)    Population characteristic (karakteristik penduduk)
Data karakteristik penduduk memberikan informasi tentang identitas tertentu penggolongan penduduk di daerah tertentu, seperti kekeluargaan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, atau karakteristik rasional, ekonomi ataupun budaya.

Kategori data penduduk, jumlah penduduk, mortalitas, fertilitas dan migrasi disebut faktor-faktor perubahan penduduk. Perubahan ketiga data di atas dari waktu ke waktu akan mempengaruhi jumlah penduduk di daerah tertentu dan waktu ke waktu. Dengan memasukkan variabel data jumlah penduduk, fertilitas, mortalitas, dan migrasi maka dapat ditemukan tingkat pertumbuhan penduduk.



0 komentar:


By Animart