Selasa, 03 Maret 2015

SOSIOLOGI GENDER



TUGAS KELOMPOK  II
SOSIOLOGI GENDER



OLEH

     M A R T I N U S     H U R E
                                                   M A R I A   G   J E L I N D A
  N I K O L A S      N A I K O FI
   D E W I     A. E.     B U N G A

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2015

Masalah Idiologi Dalam Analisis Sosial

Masalah idiologi gender dalam analisis sosial mengkaji mengenai tiga ideologi dalam beberapa pendekatan yang mencakup munculnya sistem nilai/ideologi, faktor-faktor yang membuatnya bertahan dan kaitannya dengan hubungan sosial dan kehidupan sehari-hari
Ideologi Gender Dalam Analisis Sosial Meliputi:
1)      Ideologi gender sebagai konsensus bersama
Pandangan ini terutama dianut oleh kaum fungsionalis yang mengatakan bahwa “suatu masyarakat hanya bisa bertahan apabila anggotanya menjalankan peran-peran sosail sesuai dengan harapan peranan yang ada dalam masyarakat ”
Proses yang penting dalam hal ini ialah
·         institusionalisasi (masuknya nilai-nilai atau aturan tertentu kedalam kerang budaya masyarakat)
·         internalisasi (masuknya nilai-nilai kedalam karangka yang dianut oleh seorang individu)
Institusionalisasi terjadi melalui cara
v  Individu atau pelaku mempunyai orientasinya yang berbeda-beda memasuki situasi tertentu di tempat mereka harus berinteraksi
v  Melalui proses interaksi antar pelaku tersebut norma-norma atau aturan main pelaku untuk saling menyesuaikan orientasi atau kepentinagan mereka yang berbeda.
v  Aturan main tersebut muncul karena usaha penyesuaian para pelaku
v  Dalam perjalanan waktu aturan main tersebut dipakai terus menerus dalam interaksi-interaksi sosial selanjutnya sehingga memperoleh wujud yang lebih stabil.
Untuk menjaga agar suatu masyarakat bisa mempertahankan stabilitasnya, maka masyarakat mempunyai dua mekanisme yaitu
1.      Mekanisme sosialisasi
Yaitu suatu cara diamana pola kebudayaan tertentu, nilai,kepercayaan, bahasa dan simbol-simbol lainnya di internalisasi kedalam sistem kepribadian seseorang sehingga menjadi pedoman baginya untuk bertingkahlaku.



2.      Mekanisme pengawasan sosial
Mempunyai beberapa wujud misalnya dengan adanya sangsi-sangsi interpersonal antar pelaku, melalui kegiatan-kegiatan ritual dan mengingatkan norma dominan.

2)      Ideologi Gender Sebagai Ideologi Dominan.

Pandangan ini beranggaan bahwa jarang ada aturan yang secara murni merupakan consensus bersama kepentingan yang berbeda dimiliki oleh anggota masyarakat tidak bisa begitu saja disesuaikan, karena kelompok yang kuat dan memiliki sarana atau sumberdaya tertentu yang tidak dimiliki kelompok lainnya memaksa agar kepentingan bisa menjadi orientasi bersama. Ideologi ini terwujud dalam bentuk nilai-nilai atau aturan-aturan tertentu mempunyai fungsi menyembunyikan berbagai kontradiksi atau kepentingan yang ada dalam masyarakat sehingga bisa mempertahankan keteraturan sosial. Ideologi ini bisa terbentuk di berbagai tingkat misalnya tingkat negara, tingkat komunitas, tingkat keluarga dan disosialisasikan melalui berbagai pranata sosial.

3)      Ideolog Gender Sebagai Sistem Pengklasifikasian Universal
            Pendekatan strukturalisme terutama berlandaskan pada Prinsip Oposisi Biner  yaitu sistem pengklasifikasian dimana satu kategori dianggapa mempunyai ciri yang berlawanan dengan kategori yang lainnya.
            Ciri dasar pengklasifikasian Biner ialah penempatan secara oposisional antara kategori yang satu dengan kategori lainnya. Levi Strauss, Pencetus pendekatan ini dalam Antropologi, mengatakan bahwa oposisi ini apapun bentuknya dalam setiap masyarakat selalu ada. Contoh-contoh dari oposisi Biner ini, apabila dilihat dalam konteks klasifikasi antara perempuan dan laki-laki adalah sebagai berikut :
Perempuan X Laki-laki
Alam X  budaya
Hal-hal Fisik X  hal-hal mental.
Emosi  X  Rasio/pikiran
Pengasuhan anak  X  Pencarian nafkah

            Menurut Ortner bahwa salah satu ciri dasar dari klasifikasi Biner ini adalah  perempuan selalu menempati posisi yang lebih rendah, sedangkan laki-laki diasosiasikan dengan segala sesuatu yang lebih tinggi.
No
Jenis Klamin
Gender
1
Tidak dapat berubah
Dapat berubah
2
3.
4
5
6
Tidak dapat dipertukarkan
Berlaku sepanjang masa
Berlaku dimana saja
Kodrat Tuhan
Ciptaan Tuhan
Dapat dipertukarkan
Tergantung waktu
Tergantung budaya setempat
Bukan merupakan kodrat Tuhan
Buatan manusia



0 komentar:


By Animart