TUGAS KELOMPOK II
SOSIOLOGI GENDER
OLEH
M A R T I
N U S H U R E
M A R I A
G J E L I N D A
N
I K O L A S N A I K O FI
D E W I A. E.
B U N G A
JURUSAN
SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS NUSA
CENDANA
KUPANG
2015
Masalah Idiologi
Dalam Analisis Sosial
Masalah idiologi gender dalam analisis
sosial mengkaji mengenai tiga ideologi dalam beberapa pendekatan yang mencakup
munculnya sistem nilai/ideologi, faktor-faktor yang membuatnya bertahan dan kaitannya
dengan hubungan sosial dan kehidupan sehari-hari
Ideologi Gender
Dalam Analisis Sosial Meliputi:
1)
Ideologi gender
sebagai konsensus bersama
Pandangan ini terutama dianut oleh kaum fungsionalis
yang mengatakan bahwa “suatu masyarakat hanya bisa bertahan apabila anggotanya
menjalankan peran-peran sosail sesuai dengan harapan peranan yang ada dalam
masyarakat ”
Proses yang penting dalam hal ini ialah
·
institusionalisasi
(masuknya nilai-nilai atau aturan tertentu kedalam kerang budaya masyarakat)
·
internalisasi (masuknya
nilai-nilai kedalam karangka yang dianut oleh seorang individu)
Institusionalisasi
terjadi melalui cara
v Individu atau pelaku mempunyai orientasinya yang
berbeda-beda memasuki situasi tertentu di tempat mereka harus berinteraksi
v Melalui proses interaksi antar pelaku tersebut
norma-norma atau aturan main pelaku untuk saling menyesuaikan orientasi atau
kepentinagan mereka yang berbeda.
v Aturan main tersebut muncul karena usaha penyesuaian
para pelaku
v Dalam perjalanan waktu aturan main tersebut dipakai
terus menerus dalam interaksi-interaksi sosial selanjutnya sehingga memperoleh
wujud yang lebih stabil.
Untuk menjaga agar suatu masyarakat bisa
mempertahankan stabilitasnya, maka masyarakat mempunyai dua mekanisme yaitu
1.
Mekanisme
sosialisasi
Yaitu suatu cara diamana pola kebudayaan tertentu,
nilai,kepercayaan, bahasa dan simbol-simbol lainnya di internalisasi kedalam
sistem kepribadian seseorang sehingga menjadi pedoman baginya untuk
bertingkahlaku.
2.
Mekanisme
pengawasan sosial
Mempunyai beberapa wujud misalnya dengan adanya
sangsi-sangsi interpersonal antar pelaku, melalui kegiatan-kegiatan ritual dan
mengingatkan norma dominan.
2)
Ideologi Gender Sebagai Ideologi Dominan.
Pandangan ini beranggaan bahwa jarang ada aturan
yang secara murni merupakan consensus bersama kepentingan yang berbeda dimiliki
oleh anggota masyarakat tidak bisa begitu saja disesuaikan, karena kelompok
yang kuat dan memiliki sarana atau sumberdaya tertentu yang tidak dimiliki
kelompok lainnya memaksa agar kepentingan bisa menjadi orientasi bersama.
Ideologi ini terwujud dalam bentuk nilai-nilai atau aturan-aturan tertentu
mempunyai fungsi menyembunyikan berbagai kontradiksi atau kepentingan yang ada
dalam masyarakat sehingga bisa mempertahankan keteraturan sosial. Ideologi ini
bisa terbentuk di berbagai tingkat misalnya tingkat negara, tingkat komunitas,
tingkat keluarga dan disosialisasikan melalui berbagai pranata sosial.
3) Ideolog Gender Sebagai Sistem
Pengklasifikasian Universal
Pendekatan strukturalisme terutama
berlandaskan pada Prinsip Oposisi Biner
yaitu sistem pengklasifikasian dimana satu kategori dianggapa mempunyai
ciri yang berlawanan dengan kategori yang lainnya.
Ciri dasar pengklasifikasian Biner
ialah penempatan secara oposisional antara kategori yang satu dengan kategori
lainnya. Levi Strauss, Pencetus pendekatan ini dalam Antropologi, mengatakan
bahwa oposisi ini apapun bentuknya dalam setiap masyarakat selalu ada.
Contoh-contoh dari oposisi Biner ini, apabila dilihat dalam konteks klasifikasi
antara perempuan dan laki-laki adalah sebagai berikut :
Perempuan
X Laki-laki
Alam
X budaya
Hal-hal
Fisik X hal-hal mental.
Emosi X
Rasio/pikiran
Pengasuhan
anak X
Pencarian nafkah
Menurut Ortner bahwa salah satu ciri
dasar dari klasifikasi Biner ini adalah
perempuan selalu menempati posisi yang lebih rendah, sedangkan laki-laki
diasosiasikan dengan segala sesuatu yang lebih tinggi.
No
|
Jenis
Klamin
|
Gender
|
1
|
Tidak
dapat berubah
|
Dapat
berubah
|
2
3.
4
5
6
|
Tidak
dapat dipertukarkan
Berlaku
sepanjang masa
Berlaku
dimana saja
Kodrat
Tuhan
Ciptaan
Tuhan
|
Dapat
dipertukarkan
Tergantung
waktu
Tergantung
budaya setempat
Bukan
merupakan kodrat Tuhan
Buatan
manusia
|
0 komentar:
Posting Komentar